Ads Top

 

Beberapa peradaban di dunia yang pernah eksis selama ratusan hingga ribuan tahun diketahui mengalami kepunahan, namun ada sebagian lagi yang menghilang misterius. Sisa-sisa peradaban mereka dapat ditemukan sampai hari ini, tetapi apa yang menyebabkan mereka menghilang masih menyisakan tanda tanya. Salah satu dari peradaban itu adalah Anasazi...

Kata "Anasazi" berasal dari bahasa Navajo berarti "yang kuno" atau "musuh kuno". Ada juga penjelasan lain yang mengatakan bahwa kata itu berasal dari bahasa Yunani yaitu kata "Anasa" dan"Zi". Kata "anasa" dalam bahasa Yunani berarti '"nafas", sementara "zi" berarti "hidup". Salah satu teori mengatakan bahwa "Anasa" adalah Ratu Anasazi, salah satu dari Ratu Amazon. Jadi namanya diterjemahkan menjadi "Ratu yang berumur panjang".

Suku ini diperkirakan telah berkembang antara tahun 550 dan 1300 Masehi di daerah Mesa Verde, Colorado, Amerika Serikat. Sejarawan, arkeolog, dan juga peneliti, telah lama mempelajari suku tersebut karena asal usul dan hilangnya mereka merupakan teka-teki tak terjawab.

Peradaban suku Anasazi sebenarnya tidaklah ditemukan oleh arkeolog atau peneliti, tetapi oleh seorang fotografer bernama William Henry Jackson pada tahun 1870. Saat itu ia tanpa sengaja menemukan reruntuhan bangunan milik peradaban ini yang kemudian segera menjadi perhatian luas.

William Henry Jackson


Anasazi adalah peradaban penduduk asli Amerika yang tumbuh subur di wilayah Barat Daya Amerika dari sekitar tahun 750 hingga 1150 Masehi.  Orang-orang Anasazi datang secara massal dari utara untuk membangun pemukiman batu besar di sana. Sebelumnya wilayah ini ditinggali oleh suku Hokokam yang membangun pemukiman wilayah itu dengan kayu dan tanah lumpur.

Baca juga: Derinkuyu, Misteri Peradaban Kuno di Bawah Tanah

Orang-orang Anasazi telah memiliki peradaban maju, beberapa dari masyarakatnya merupakan ahli tembikar, arsitektur, hingga astronomi. Sebagian penduduknya juga ada yang bekerja sebagai petani. Mereka diketahui telah mengembangkan sistem irigasi yang rumit yang mengairi ladang besar yang ditanami jagung, labu, serta kacang-kacangan.

Sementara itu dalam pembangunan kota, Anasazi membangun kota-kota mereka dengan batu yang kompleks dan tinggi yang berada di atas permukaan tebing. Uniknya, beberapa rumah yang dibangun di lereng bukit lebih dari 700 tahun yang lalu tidak dapat diakses dengan jalan biasa, sehingga hanya pendaki tali saja yang bisa sampai ke sana.



Hal ini tentu membuat pertanyaan besar, apakah Anasazi juga menggunakan tali untuk aktivitas harian mereka? Dan jika demikian, bagaimana mereka membangun rumah-rumah tersebut? Para arkeolog kemudian mendapati bahwa mencapai rumah-rumah Anasazi dibangun rongga-rongga alami, seringkali ratusan meter di atas bukit batu pasir. Mereka menggunakan batang pohon dengan takik berukir untuk memudahkan pendakian, serta tangga yang diukir di lereng bukit. Tetapi bagi para pendaki, alat ini tidak cukup untuk mencapai beberapa rumah.


Misteri Hilangnya Anasazi

Tetapi tiba-tiba sekitar abad ke-12, masyarakat maju ini mulai runtuh. Suku Anasazi tiba-tiba melarikan diri dari tanah leluhur mereka dalam satu eksodus yang meluas dan misterius. Mengapa orang-orang ini pindah secara mendadak? apa yang membuat suku tersebut meninggalkan tanah air mereka?

Baca juga: 7 Kota Terkenal yang Hilang dari Peradaban Dunia

Selama beberapa dekade para peneliti telah mencari jawaban untuk menjelaskan migrasi mendadak ini. Sejumlah teori sejak itu telah dirumuskan, masing-masing teori tersebut layak namun secara konsisten rentan terhadap penemuan atau hipotesis ilmiah berikutnya. Jadi mana teori yang terbaik yang dapat menjawab dari celah yang tidak terpecahkan.



Ada banyak teori yang diyakini merupakan faktor yang membuat hilangnya peradaban suku Anasazi. Para ilmuwan awalnya berpikir jawabannya terletak pada faktor-faktor impersonal seperti timbulnya kekeringan hebat. Ini termasuk salah satu teori awal dan cukup populer.

Melalui pemeriksaan cincin pohon, para ilmuwan mengamati tanda-tanda adanya kekeringan dalam jangka panjang yang melanda wilayah barat daya yang dimulai sejak akhir abad ke-13. Wabah ini dikenal juga dengan Kekeringan Hebat, dan selama beberapa dekade menjadi jawaban yang paling banyak diterima mengapa Anasazi meninggalkan kampung halaman mereka.

Tetapi anehnya setelaah ditemukan penemuan arkeologis lainnya menyatakan bahwa bencana kekeringan juga telah beberapa kali melanda tempat itu, kenapa baru pada abad ke 12 mereka pergi? Selain itu juga ada beberapa bukti yang menyatakan bahwa sebenarnya suku Anasazi telah mulai perpindahan mereka sebelum terjadinya bencana kekeringan.

Tetapi ketika bukti-bukti ditemukan, tampaknya teori ini tampak sangat deterministik. Seperti orang saat ini, Anasazi (atau Puebloans Kuno, sebagaimana mereka sering disebut) adalah makhluk yang mungkin kompleks dengan kemampuan untuk membuat keputusan tentang bagaimana berekasi terhadap lingkungan yang berubah.



Para ilmuwan juga menemukan bukti "Zaman Es Kecil" yang terjadi sekitar waktu ditinggalkannya pemukiman Anasazi. Pendinginan bumi yang terjadi di sekitar waktu itu diduga dapat menjelaskan mengapa Anasazi tidak pindah ke tempat yang lebih tinggi. Ketinggian memiliki udara yang lebih dingin, tetapi bergerak ke tempat yang lebih rendah justru akan lebih kering. Dengan demikian kemungkinan orang-orang ini terperangkap dan menyebabkan mereka terpaksa pindah ke suatu tempat yang berbeda, kemungkinan jauh di selatan.

Tetapi teori ini tidak dapat menjelaskan penggalian arkeologis baru-baru ini seperti yang terjadi di dekat Dolores, Colorado, Kayenta, Arizona di mana kerangka Anasazi terungkap menunjukkan tanda-tanda kekerasan ekstrem.

Baca juga: Misteri Taman Gantung Babilonia

Mungkinkah peperangan menjadi faktor pendukung dalam keputusan Anasazi untuk meninggalkan wilayah Four Corners? Sekitar masa Kekeringan Besar, suku-suku baru Indian, seperti keluarga Numic dan Athabaskan memasuki wilayah itu untuk pertama kalinya. Mungkinkah mereka diserang?

Sementara itu, beberapa arkeolog mempelajari kemungkinan faktor peperangan dan meningkatnya kompleksitas masyarakat Anasazi. Mereka melihat lebih dalam pada artefak kuno dan menemukan petunjuk tentang adanya perjuangan melawan kelompok tertentu. Bukti kuat untuk teori peperangan juga dapat dilihat dari rumah asli suku Anasazi di ngarai dan lantai gurun menjadi benteng sisi tebing.


Di sisa-sisa Sand Canyon Pueblo, di wilayah Mesa Verde ditemukan bahwa penduduk membangun benteng pertahanan dibangun untuk melawan musuh. Tetapi upaya itu sia-sia. Penduduk dibantai di dalam tempat tinggal mereka dan pueblo dibakar lalu ditinggalkan.

Namun teori peperangan menimbulkan pertanyaan yang sama sekali baru. Jika suku-suku yang bersaing seperti Navajo dan Utes mengusir Anasazi dari tanah air mereka, mengapa mereka tidak tinggal dan menikmati harta rampasan. Ini sunggu aneh karena mereka justru pergi dari tempat itu.

Teori lainnya adalah kemungkinan terjadinya perubahan drastis dalam spiritualitas peradaban. Mungkin saja agama-agama baru yang muncul seperti dari Zuni dan Mesoamerika telah menarik Anasazi keluar dari tanah air mereka dan pindah ke tempat-tempat baru yang dianggap suci.

Teori ini seolah ingin menjawab mengapa rumah dan juga bagunan upacara suku Anasazi dihancurkan seolah-olah mereka akan meninggalkan tradisi mereka selamanya.



Sementara itu dalam catatan sejarah diketahui bahwa pada 4 Juli 1054, sebuah supernova meledak di langit. Akibat dari peristiwa dahsyat ini adalah supernova terlihat 24 jam sehari dan selama 23 hari berturut-turut. Beberapa tahun kemudian komet Halley melintas melewati bumi. Mungkinkah kedua fenomena alam ini dianggap sebagai pertanda bagi mereka untuk segera pergi meninggalkan tempat itu sebelum terlambat?

Seperti yang ada saat ini, masing-masing teori di atas memiliki kelebihan masing-masing. Kemungkinan besar kaum Anasazi meninggalkan kampung halaman mereka karena perpaduan dari faktor-faktor tadi. Mungkin pula ada beberapa penjelasan lain mengapa orang-orang ini tiba-tiba meninggalkan kota batu mereka yang megah, yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan kekeringan, perubahan iklim, peperangan, atau spiritualitas. Sepertinya kita mungkin tidak akan pernah tahu sepenuhnya.

No comments:

Powered by Blogger.