Legenda Harta Karun Raja John
Raja John adalah Raja Inggris dari tahun 1199 sampai kematiannya pada tahun 1216. John adalah anak bungsu dari empat bersaudara putra Raja Henry II dari Inggris dan Duchess Eleanor dari Aquitaine. John si Bungsu dijuluki Lackland karena dia tidak mewarisi tanah seperti ketiga kakak laki-lakinya.
John menjadi anak kesayangan Henry II terlebih setelah pemberontakan yang gagal tahun 1173 yang dilakukan oleh ketiga putranya sendiri yaitu Pangeran Henry, Richard, dan Geoffrey. Pada tahun 1177 John yang baru berusia 10 tahun diangkat sebagai Lord of Ireland.
Baca juga: Sejarah Gelap Raja Henry VIII dan Istri-Istrinya
Perang antara Henry II dan putra tertuanya berakhir dengan kematian Pangeran Henry dan Geoffrey. Sementara itu sepeninggal ayahnya yang wafat tahun 1189, John tidak berhasil melakukan pemberontakan terhadap saudaranya, Richard, yang telah diangkat sebagai raja.
Richard yang juga dikenal sebagai Richard Berhati Singa yang ikut dalam Perang Salib Ketiga dan meninggal pada 1199. Setelah kematian Richard, John segera memproklamirkan dirinya sebagai raja Inggris.
Raja John "Lckland" dari Inggris |
Magna Carta membatasi monarki Inggris dari kekuasaan absolut. Magna Carta adalah hasil dari perselisihan antara Paus Innosensius III, Raja John, dan para baron atas hak-hak raja. Dengan keluarnya Magna Carta, raja diharuskan membatalkan beberapa hak dan menghargai sejumlah prosedur legal, serta menerima bahwa keinginan raja dapat dibatasi oleh hukum.
Raja John dan Magna Carta |
Pada September 1216, Raja John meluncurkan kampanye untuk merebut kembali timur. Ia kemudian berangkat ke Cambridge sebelum menuju ke Lincoln untuk meringankan pengepungan para pemberontak di kastil.
Raja John kemudian ke King's Lynn untuk mengumpulkan lebih banyak persediaan. Di Lynn dia mendengar kalau Raja Skotlandia Alexander II telah menginvasi utara dan menuju selatan untuk bergabung dengan Perancis.
Segalanya tampak berjalan buruk bagi Raja John. Dia harus kembali ke tempat aman di Lincolnshire dan harus tiba di sana secepat mungkin. Namun rupanya selain terkenal karena kekejamannya, Raja John juga dikenal sangat ceroboh. Dan kecerobohannya itulah yang akan membuat cerita harta karun ini bermula.
Perjalanan Raja John hari itu dengan kuda membawa serta pula gerobak-gerobak yang dipenuhi dengan harta benda dan barang-barang berharga milik raja. John memang dikenal gemar mengoleksi perhiasan dan segala macam benda-benda mahal.
Raja John dengan ceroboh memutuskan untuk berbalik arah yang berarti rombongan harus melewati The Wash. The Wash adalah teluk persegi panjang dan muara di sudut barat laut East Anglia di pantai Timur Inggris, di mana Norfolk bertemu dengan Lincolnshire, dan keduanya berbatasan dengan Laut Utara.
Tempat ini sebenarnya cukup berbahaya karena merupakan tanah rawa berlumpur dengan arus pasang yang deras dan juga dipenuhi dengan pasir apung.
Kejadian buruk yang ditakutkan sungguh terjadi. Rombongan mencoba menyeberangi The Wash sebelum air pasang berbalik. Raja melaju di depan dengan menunggang kuda yang cepat, sementara gerobak sapi yang membawa barang-barang keperluan raja dan peti-peti berisi benda-benda berharga berjalan lebih lambat di belakangnya.
Ilustrasi Raja John yang melewati The Wash |
Pengarang Charles Dickens bahkan melukiskan peristiwa ini dalam "A Child's History of England': “Raja melihat ke belakang dari pantai ketika dia aman, ia melihat air yang menderu-deru menyapu aliran deras, kereta terbalik, yang membawa hartanya, dan menelan harta-harta itu dalam pusaran air yang mengamuk.”
Ada yang mengatakan rincian harta karun itu berisi permata mahkota, piring perak, piala emas, pedang legendaris Tristram, tongkat emas yang diatasnya terdapat permata burung merpati dan koin-koin emas. Banyak orang percaya bahwa barang-barang itu semuanya terkubur di bawah endapan lumpur.
Raja John yang malang kemudian pergi ke biara di Swineshead Abbey di Lincolnshire malam itu. Di mana di sana dia disambut dengan banyak sekali buah persik, pir, dan sari buah apel. Namun tak lama setelah itu Raja John jatuh sakit. Beberapa teori mengatakan bahwa ia diracun.
Keesokan harinya Raja John memerintahkan para pencari untuk menemukan hartanya yang hilang. Hari demi hari berlalu namun harta benda raja tak juga berhasil ditemukan, raja semakin sakit. Beberapa hari kemudian tepatnya pada tanggal 18 Oktober 1216 Raja John meninggal dunia karena disentri di Newark. Usianya 49 tahun saat itu.
Tomb of King John |
Selama ratusan tahun, harta Raja John ini telah menjadi incaran para pemburu harta karun. Mereka mencari hingga ke rawa-rawa di Norfolk. Namun pencarian selama ratusan tahun yang tak sedikit pun membuahkan hasil membuat banyak pemburu itu putus asa.
Baca juga: Misteri Lubang Uang di Oak Island
Tidak ada yang tahu rute pasti yang diambil kereta Raja dalam perjalanan yang menentukan itu. Banyak perkiraan di mana lokasi pasti harta karun tersebut termasuk di antaranya: di dekat Sutton Bridge, di suatu tempat antara Wisbech dan Walsoken, atau berada di wilayah antara Walpole dan Foul Anchor, titik persimpangan ke utara Wisbech. Tapi rutenya tetap melintasi The Wash.
The Wash, tempat di mana diduga harta-harta Raja John tenggelam |
Selama lebih dari 8 abad, kisah mengenai harta karun Raja John ini bahkan telah bercampur dengan legenda dan cerita-cerita tambahan. Misalnya saja, sebuah kolam yang dikenal sebagai King John's Hole ditemukan di sisi selatan King's Lynn hingga Long Sutton Road yang dikatakan sebagai tempat persembunyian harta karun Raja John.
Kemungkinan lainnya adalah harta karun tersebut sebenarnya mungkin telah ditemukan tak lama setelah kematian sang raja.
Pada abad ke-14, ada desas-desus bahwa Robert, Lord Tiptoft, telah menemukan harta karun itu. Desas-desus ini bukannya tanpa sebab, Lord Tiptoft ketiga tersebut tiba-tiba secara mendadak menjadi sangat kaya. Tidak ada sumber yang jelas untuk kekayaannya yang tiba-tiba. Rumor menyebar bahwa Tiptoft telah menemukan harta karun Raja John yang hilang.
No comments: