Ads Top

 

Pada dataran rendah di antara Teluk Aqaba dan Laut Mati terdapat situs tersembunyi yang sangat indah, menakjubkan, sekaligus misterius. Lokasi yang sulit diakses membuatnya baru ditemukan oleh dunia barat pada tahun 1812. Situs yang menjadi salah satu keajaiban dunia baru ini bahkan dipilih oleh Smithsonian sebagai salah satu tempat yang harus dikunjungi sebelum meninggal dunia. Inilah Petra, kota misterius dari Yordania.

Petra adalah sebuah situs arkeologikal yang berlokasi di Ma'an, Yordania. Lokasinya terletak di tengah-tengah antara Laut Mati dan Teluk Aqaba, pada ketinggian sekitar 800-1.396 meter di atas permukaan laut. Situs ini berdiri kokoh di sebuah lembah pegunungan Edom, yakni sebelah timur lembah Arabah.

Peta lokasi Petra (ditunjukkan oleh tanda merah)

Petra yang telah menjadi simbol dan kebanggaan Yordania ini memang terkenal akan arsitektur bangunan yang memahat dinding-dinding batuan besar dan juga sistem pengairannya yang modern. Petra saat ini terletak sekitar 200 km arah selatan dari ibu kota Yordania, Amman. Dari kota tersebut dibutuhkan waktu sekitar 3 jam menggunakan mobil.

Baca juga: Misteri Stonehenge

Lokasi petra sangatlah unik. Situs yang digambarkan sebagai kota mawar merah yang antik ini berada cukup tersembunyi di antara bebatuan serta tebing bertingkat. Jadi satu-satunya cara untuk bisa mencapai Petra yakni melalui celah sempit pegunungan dari arah barat daya atau timur dengan melewati sebuah canyon sepanjang 1,5 km. Celah paling sempit tempat ini bahkan hanya memiliki lebar sekitar 2 meter. Nah, celah ini disebut dengan "Siq".

Siq, celah sempit menuju Petra

Sejarah Petra

Petra didirikan oleh Raja Aretas IV pada tahun 9 SM. Petra sendiri dahulunya merupakan ibu kota dari kerajaan Nabatea. Petra yang memang dirancang sebagai ibu kota, dibangun dengan mempertimbangkan keamanan, maka tak heran lokasinya sangat tersembunyi. Kota ini sulit ditembus musuh dan sekaligus pula aman dari bencana alam seperti misalnya badai pasir yang dapat kapan saja terjadi.
Petra dibangun oleh Suku Nabatea. Saat melihat arsitektur tempat ini kita akan tahu bahwa orang-orang Nabatea sungguh memiliki pengetahuan arsitektur yang mumpuni. Bayangkan saja, mereka mampu memahat dinding batu besar setinggi 40 meter. Pahatan yang indah dan menakjubkan itu bahkan sampai sekarang masih ada.

Orang-orang Nabatea dulu juga memiliki kemampuan dalam bidang sistem pengairan. Petra memiliki sistem pengairan yang luar biasa rumit dan kompleks. Ada bilik dan terowongan air yang difungsikan untuk menyalurkan air-air bersih ke kota. Tak hanya itu saja, bangsa ini juga telah memiliki teknologi hidrolik yang berfungsi untuk mengangkat air.

Petra, keajaiban dunia yang sempat hilang
Nah, dengan keamanan yang begitu terjamin serta sistem pengairan yang sangat baik, tempat ini akhirnya perlahan menjadi tempat persinggahan kafilah-kafilah yang membawa barang dagangan, beberapa dari mereka datang dengan menggunakan karavan. Kafilah-kafilah yang berasal dari Mesir, Suriah, Arab Selatan, dan Mediterania ini menyalurkan berbagai komoditi seperti misalnya rempah-rempah dan sutra yang berasal dari India, gading dari Afrika, dan juga kemenyan dari Arab Selatan.

Baca juga: Misteri Naskah Laut Mati (The Dead Sea Scrolls)

Banyaknya kafilah yang menjadikan Petra sebagai tempat pemberhentian ini kemudian dimanfaatkan dengan sangat baik oleh orang-orang Nabatea yang memungut keuntungan berupa pajak. Perlahan tempat yang dahulunya sepi kemudian menjadi ramai dan sejak abad ke 5 SM hingga abad ke 3 SM, Petra telah menjadi salah satu jalur perdagangan yang sangat penting di masa dunia kuno.

Pada tahun 106 M, Romawi datang dan mulai mencaplok wilayah ini. Kekuasaan Romawi di Petra yang begitu besar, akhirnya membuat rute perdagangan yang awalnya ramai perlahan melemah. Tercatat pada sekitar tahun 700 Masehi bangunan-bangunan utama di Petra hancur dan menjadi puing. Kemudian setelah Perang Salib yang terjadi pada abad ke 12, kota ini benar-benar hilang. Hanya penduduk lokal di wilayah Arab (suku Badui) saja yang mengenal tempat ini.

Orang-orang luar tak ada yang mengetahui bahwa di balik dinding batu besar di Lembah Arabah terdapat sisa-sisa kejayaan kota batu Petra yang sangat memukau.

Hingga pada akhirnya pada tahun 1812, seorang petualang Swiss bernama Johann Ludwig Burckhardt masuk ke kota Petra. Kala itu ia masuk dan menyamar sebagai seorang muslim. Dari Burckhardt lah kemudian dunia barat mengetahui tentang Petra, kota batu kuno di Yordania.

Johann Ludwig Burckhardt

Misteri Petra

Kawasan Petra di Yordania dipercaya telah dihuni oleh manusia sejak 9000 tahun yang lalu. Namun anehnya meski telah dihuni oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu, wilayah ini sempat tak diketahui keberadaannya hingga akhirnya "ditemukan kembali" oleh seorang penjelajah Swiss, Johann Ludwig Burckhardt.

Orang-orang Nabatea yang selalu dikaitkan sebagai penduduk Petra sebenarnya "baru" mendiami wilayah ini beberapa tahun sebelum masehi. Padahal banyak suku yang telah menempati wilayah ini berabad-abad sebelumnya. Namun meskipun demikian anehnya hanya sedikit catatan sejarah yang diketahui dari tempat ini sebelumnya.

Misalnya saja tempat tinggal neolitik di Yordania dan Petra berupa rumah-rumah baris yang terletak menanjak dekat Baida. Bangunan ini disebut-sebut sebagai salah satu tempat tinggal tertua yang dibangun manusia di dunia.

Tempat tinggal berupa pahatan batu dengan bentuk berbaris yang menanjak disebut sebagai
tempat tinggal tertua yang pernah dibangun manusia

Namun pertanyaan yang tersisa adalah apa yang sebenarnya terjadi di Petra jauh sebelum Raja Aretas IV mendirikannya sebagai ibu kota kerajaan Nabatean beberapa tahun sebelum masehi. Apa ada peradaban penting lainnya sebelum kota batu itu berdiri? Mengapa hanya ada sedikit sekali data mengenai sejarah masa lalu sebelum Petra. Sepertinya misteri dari dunia kuno ini menunggu untuk diungkap.

Referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Petra
https://coolinterestingstuff.com/the-mystery-of-the-lost-city-of-petra
https://plesirankotatua.blogspot.com/2018/04/misteri-petra-yordania-pesona-kota-batu.html
https://mahessa83.blogspot.com/2016/06/misteri-baru-monumen-petra-di-temukan.html

No comments:

Powered by Blogger.