The Greenbrier Ghost, Kisah Hantu yang Mengungkap Kasus Pembunuhan
Pada tahun 1897 seorang wanita ditemukan tak bernyawa di dalam rumahnya. Awalnya diduga ia terjatuh dari tangga dan tewas. Tak lama setelah jasadnya dikuburkan, arwah wanita itu mendatangi ibunya dan menceritakan kejadian yang sebenarnya. Inilah kasus The Greenbrier Ghost, salah satu kasus dalam sejarah penyelidikan di mana hantu membantu memecahkan kasus kriminal.
Kita barangkali sering ya melihat di film-film di mana tokoh utamanya didatangi arwah atau hantu dari orang yang meninggal. Hantu itu kemudian menceritakan bagaimana ia meninggal dunia agar sang pelaku yang masih bebas berkeliaran mendapatkan hukuman yang setimpal. Namun rupanya kasus seperti ini pernah terjadi, dan cukup membuat heboh di wilayah Virginia Barat, tepatnya di Greenbrier County.
Elva Zona Heaster adalah seorang wanita biasa yang tinggal di Greenbrier. Pada Oktober 1896, Zona bertemu dengan seorang pria bernama Edward Stribbling Trout Shue. Shue baru saja pindah ke Greenbrier untuk memulai kehidupan baru dan mendapatkan pekerjaan di James Crookshanks. Keduanya bertemu di sana dan saling jatuh cinta. Tak lama kemudian Zona dan Shue menikah, meskipun sebenarnya ibu Zona tak begitu menyukai Shue.
Zona Heaster dan Edward Shue |
Keduanya menjalani kehidupan rumah tangga seperti layaknya pasangan lainnya, hingga pada tanggal 23 Januari 1897 Zona ditemukan tak bernyawa di rumahnya. Seorang anak laki-laki yang biasa mendatangi rumah keluarga Sue terkejut begitu mendapati Zona terbujur kaku di lantai dengan kaki di atas tangga. Anak itu lalu lari menemui ibunya dan menceritakan apa yang telah dilihatnya.
Tak lama kemudian seorang dokter lokal dipanggil untuk memeriksa Zona. Pada saat dokter datang, suami Zona, Sue, sudah membawa tubuh istrinya itu ke kamar, membaringkannya di tempat tidur, dan menggantikan pakaiannya. Ini benar-benar aneh, karena biasanya tugas prosesi pemakaman dilakukan oleh komunitas setempat. Dan yang paling aneh dari itu semua adalah Sue memakaikan pakaian dengan model leher tinggi, bahkan wajah istrinya itu ditutupi kain.
Zona Heaster Shue |
Beberapa jam kemudian polisi lokal bernama George W. Knapp datang untuk memeriksa. Namun Shue selalu berada tak jauh dari jasad istrinya itu dan melarang polisi untuk memeriksa dengan lebih cermat. Shue bahkan bereaksi agak kasar ketika polisi ingin memeriksa bagian leher Zona. Polisi kemudian menyudahi pemerikasaan dan meninggalkan rumah itu.
Orang tua Zona kemudian segera diberitahu perihal kematian putri mereka. Mary Jane Heaster, ibu Zona pada saat mendengar berita ini dilaporkan berujar, "setan itu telah membunuhnya".
Mary Jane Heaster |
Zona kemudian dimakamkan keesokan harinya tanggal 24 Januari 1897 di pemakaman lokal (sekarang Soule Chapel Methodist Cemetery), setelah sebelumnya disemayamkan di rumah orang tuanya. Sikap Shue sangat aneh pada saat itu sehingga menimbulkan kecurigaan banyak orang. Dia tak mengijinkan seseorang mendekati peti jenazah, tak cuma itu saja ia juga meletakkan bantal di salah satu sisi kepala Zona. Shue juga mengikatkan syal besar di leher isrinya itu.
Kelakuan aneh Shue terang saja mengundang bisik-bisik tetangga dan orang-orang yang mendatangi pemakaman Zona hari itu. Banyak yang menduga bahwa wanita malang itu bukan meninggal karena jatuh dari tangga, namun alasan lain yang berhubungan dengan suaminya.
Mary Jane Heaster, ibu Zona sendiri yakin bahwa menantunya itu telah membunuh putrinya. Saat jenazah Zona akan dikuburkan, Mary Jane mengambil sehelai kain dari dalam peti mati dan memberikannya kepada Shue, tapi pria itu menolaknya. Mary Jane kemudian menyadari ada bau aneh di kain itu. Jadi ia mencucinya, dan mendapati air bekas cucian itu berubah warna menjadi merah muda. Noda di atas kain itu tak dapat hilang.
Berdasarkan legenda lokal, arwah Zona kemudian mendatangi ibunya di dalam mimpi sebanyak 4 kali setelah pemakaman itu dan mengungkapkan pembunuhan yang dilakukan suaminya. Ia berkata bahwa Shue adalah pria yang kasar dan kerap kali menyiksanya. Ia diserang pada saat menyiapkan makan malam. Shue mematahkan leher istrinya itu hingga ia tersungkur dan akhirnya meninggal.
Rumah yang ditinggali oleh Zona Heaster dan Edward Shue |
Mary Jane kemudian mendatangi jaksa penuntut lokal bernama John Alfred Preston dan meyakinkannya untuk membuka kembali kasus kematian Zona. Awalnya jaksa ini tak yakin untuk kembali memeriksa kasus ini, namun desakan dari Mary Jane dan juga beberapa warga lokal yang juga meyakini kematian Zona karena pembunuhan akhirnya bersedia untuk kembali membuka kasus.
Mary Jane Heaster, ibu Zona sendiri yakin bahwa menantunya itu telah membunuh putrinya. Saat jenazah Zona akan dikuburkan, Mary Jane mengambil sehelai kain dari dalam peti mati dan memberikannya kepada Shue, tapi pria itu menolaknya. Mary Jane kemudian menyadari ada bau aneh di kain itu. Jadi ia mencucinya, dan mendapati air bekas cucian itu berubah warna menjadi merah muda. Noda di atas kain itu tak dapat hilang.
Berdasarkan legenda lokal, arwah Zona kemudian mendatangi ibunya di dalam mimpi sebanyak 4 kali setelah pemakaman itu dan mengungkapkan pembunuhan yang dilakukan suaminya. Ia berkata bahwa Shue adalah pria yang kasar dan kerap kali menyiksanya. Ia diserang pada saat menyiapkan makan malam. Shue mematahkan leher istrinya itu hingga ia tersungkur dan akhirnya meninggal.
Rumah yang ditinggali oleh Zona Heaster dan Edward Shue |
Mary Jane kemudian mendatangi jaksa penuntut lokal bernama John Alfred Preston dan meyakinkannya untuk membuka kembali kasus kematian Zona. Awalnya jaksa ini tak yakin untuk kembali memeriksa kasus ini, namun desakan dari Mary Jane dan juga beberapa warga lokal yang juga meyakini kematian Zona karena pembunuhan akhirnya bersedia untuk kembali membuka kasus.
Preston kemudian mendatangi Knapp, yang berujar bahwa ia bahkan tidak melakukan pemeriksaan menyeluruh pada jasad Zona sebelum dimakamkan. Akhirnya pada 22 Februari 1897, jenazah Zona diautopsi.
Proses autopsi yang memakan waktu tiga jam itu memperoleh hasil leher Zona patah dengan batang tenggorokan hancur. Di lehernya juga terdapat tanda jari yang diduga merupakan hasil cekikan. Tak lama kemudian Shue ditangkap dan diadili pada 22 Juni 1897 atas kasus pembunuhan terhadap istrinya.
No comments: