Ads Top


 Aokigahara adalah hutan yang terletak di sebelah Barat Laut Gunung Fuji, membentang dari kota Kawaguchiko hingga desa Narizawa, Prefektur Yamanashi. Aokigahara disebut juga “hutan lautan pohon”. Disebut demikian karena jika angin meniup pepohonan disana terlihat seperti keadaan ombak di laut. Usia hutan ini diperkirakan sekitar 1.200 tahun. Hutan ini merupakan tempat bunuh diri yang paling populer di Jepang bahkan dunia. Hal itu menjadikan hutan ini memiliki kesan angker dan seram.


 Memasuki Hutan Aokigahara

Hutan seluas 7400 hektar ini dipenuhi dengan pohon pinus dan kanopi cemara, menyimpan sejuta keindahan dan sangat baik dikunjungi untuk sekedar hiking. Akan tetapi, hutan ini bukan tempat untuk berlibur. Ketika masuk ke dalam hutan segalanya berubah.  Menapakan kaki di hutan ini kalian akan disambut dengan suasana yang sangat tenang dan sunyi dengan pemandangan pepohonan yang lebat dan mulut gua yang terbuka lebar menyambut kedatangan kita. Terdapat dua gua misterius yang menjadi ciri khusus dari hutan ini yaitu Wind Cave dan Ice Cave. Gua ini menganga di permukaan tanah menyambut siapa saja orang yang datang ke hutan. Besi magnet yang terkandung di tanah hutan akan membuat jaringan pada GPS dan ponsel tidak akan berfungsi, yang membuat kita tidak akan bisa meminta bantuan untuk keluar.

Ketika berada didalam hutan kita akan sangat merasa tidak nyaman karena pepohonan yang berbaris rapat dan hampir menutupi semua cahaya matahari juga meredam suara-suara bising. Hutan Aokigahara akan tampak mengerikan, gelap, dan terlalu sunyi, seolah ada yang mengawasi kita. Ketika kita berkunjung kehutan dan berjalan-jalan, kita akan terkagum dengan keindahan hutan ini akan tetapi hal itu tidak akan bertahan lama, karena kita akan langsung merasa gelisah disebabkan kesunyian yang mencekam dan nafas kita akan terdengar seperti raungan.


Tempat Bunuh Diri Terbaik

Hutan Aokigahara dilaporkan sebagai hutan tempat bunuh diri yang paling popular di seluruh Jepang dan masuk peringkat dua di dunia sebagai destinasi bunuh diri setelah Jembatan Golden Gate di San Francisco. Angka kasus bunuh diri bervariasi, namun dari yang sejauh ini didokumentasikan sejak tahun 1988, sekurang-kurangnya ada 100 peristiwa bunuh diri terjadi tiap tahun disana.

Berbeda dengan kawasan-kawasan hutan wisata lain yang sering dikunjungi orang-orang, di pintu masuk Aokigahara akan ditemui papan besar yang berisi nasihat-nasihat dan kalimat persuasive untuk membatalkan niat bunuh diri. Tulisan pada papan besar itu seperti ini “hidup Anda adalah sesuatu berharga yang diberikan oleh orang tua Anda. Ingatlah orang tua, saudara dan teman-teman Anda sebelum mengambil keputusan.” Petugas yang menjaga hutan Aokigahara juga sering kali mengajak berbicara mereka yang hendak bunuh diri disana. Namun sayang, semua peringatan dan nasehat tersebut kebanyakan diabaikan begitu saja.

Sensasi seram Aokigahara bahkan diangkat menjadi novel. Pada tahun 1961, Seicho Matsumoto menulis novel berjudul Tower of Waves, yang mengisahkan sepasang pasangan muda yang memutuskan untuk mengakhiri hidup mereka di hutan Aokigahara. Pada tahun 1993, Wataru tsurumi menerbitkan buku bartajuk The Complete Manual of Suicide. Tsurumi menyebut Hutan Aokigahara sebagai “tempat paling sempurna untuk mati.” Dua novel ini menjadi bacaan yang banyak dibaca warga Jepang yang berpikir untuk bunuh diri. Selain novel, ada setidaknya dua film yang terinspirasi oleh reputasi Aokigahara, yaitu Sea of Tress (2015) dan film horror The Forest (2016).

Namun, sejarah Aokigahara sebagai tempat bunuh diri jauh dikenal sebelum adanya novel dan film tersebut. Aura kematian sudah lama tercium dari hutan tersebut. Ritual ubasute (menyepi hingga ajal) dilakukan di hutan itu sejak abad ke-19. Aokigahara bahkan disebut-sebut punya kaitan historis dengan setan atau hantu dalam mitologi Jepang.

Mitosnya, arwah di hutan itu yang menyebabkan banyak orang melakukan bunuh diri. Orang-orang percaya bahwa arwah disana memiliki dendam dan akan menyiksa pengunjung dengan kesedihan sehingga mereka akan kehilangan jalan.

Karena banyak yang melakukan bunuh diri di dalam hutan Aokigahara, banyak orang yang pergi kesana sering melihat berbagai penampakan dan bayangan putih yang muncul di dalam hutan itu. Disana juga akan ditemukan tulang belulang yang tidak lain adalah tulang manusia yang mungkin bunuh diri disana. Tali yang menggantung, barang-barang peninggalan orang yang melakukan bunuh diri disana, bahkan pernah ditemukan seorang mayat yang tergantung diatas pohon oleh pengunjung. Serta suara-suara aneh yang membuat seluruh tubuh kita merinding.

No comments:

Powered by Blogger.