Rariphotic, Zona Laut Baru Berisi Puluhan Ikan Misterius
Para ilmuwan Museum Sejarah Alam Nasional Smithsonian (NMNH) dan Institut Riset Tropis Smitshsonian mengidentifikasi zona ini saat menjelajah sistem terumbu karang bernama Curaçao, pulau Karibia Belanda yang terpisah oleh palung laut dalam dari daratan Amerika Selatan.
Zona yang belum tersentuh ini berada tepat dibawah zona karang yang disebut Mesophotic atau zona cahaya sedang pada kedalaman 40-150 meter dibawah permukaan laut.
Dengan menggunakan kapal selam berawak, tim peneliti menemukan jika zona tersebut ternyata berisi dengan keanekaragaman hayati yang sepenuhnya baru.
Peneliti sudah melakukan pengamatan terhadap sekitar 4.500 ikan di area Rariphotic tersebut. Hasilnya, peneliti menemukan sekitar 30 spesies baru ikan dan invertebrata.
Beberapa di antaranya adalah Haptoclinus dropi, Pontinus castor, dan Lipogramma evides.
Beberapa spesies ikan baru yang ditemukan di zona Rariphotic. (Substation Curaçao)
Teknologi lengan pada kapal selam berawak memungkinkan mahluk-mahluk laut tersebut untuk dipelajari dengan aman dan diverifikasi sebagai spesies baru.
"Satu dari lima spesies ikan yang kami temukan di Rariphotic Karibia adalah spesies baru," jelas D Ross Robertson, ahli biologi kelautan Smithsonian.
Menariknya, ikan-ikan yang mereka temui memiliki kemiripan dengan ikan yang hidup di wilayah terumbu karang dangkal.
Hal ini memunculkan hipotesis baru bahwa zona Rariphotic merupakan tempat berlindung bagi ikan karang yang berasal dari area terumbu karang dangkal terhadap air yang memanas serta kerusakan karang yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Terlepas dari temuan keragaman hayati yang menganggumkan itu, penelitian yang tergabung dalam Deep Reef Observation Project, sebuah upaya untuk mengeksplorasi kehidupan di terumbu karang laut dalam serta memantau perubahan ekosistem di sana, sebenarnya bertujuan untuk mengidentifikasi adanya zona Rariphotic.
Sebab, sebelumnya ilmuwan meyakini jika tidak ada zona transisi antara zona Mesophotic dengan ekosistem laut berikutnya bernama zona Aphotic dalam atau zona tanpa cahaya yang berada di kedalaman lebih dari 300 meter.
Dengan temuan zona laut Rariphotic, para peneliti seakan menemukan mata rantai yang hilang yang menghubungkan zona Mesophotic dengan zona Aphotic.
Harapannya, pengetahuan baru ini bisa menjadi pijakan untuk melihat apakah kehidupan di zona Rariphotic ini memang bisa membantu ikan bertahan hidup di antara perairan yang makin memanas.
No comments: